PAGI BERKAH DI JUM’AT RA’JAB: HIDANGAN KUE MERAH, DOA, DAN KEBERKAHAN SPIRITUAL
Dr. Bukhari, S.HI., M.H., CM
Pagi yang berkah di Jum’at dalam bulan Ra’jab menghadirkan kebaikan dan kehangatan, ditemani oleh sepotong kue bulat merah yang diisi coklat, serta kehadiran Tgk Muhammadiah, seorang pejabat di tingkat jurusan yang dikenal sebagai sosok ramah dan senantiasa menyapa mahasiswanya. Saat bersama-sama menikmati sarapan pagi dan minum teh di warung, seperti yang sering diucapkan orang-orang, kita merasakan nikmat yang dianugerahkan oleh Allah, menciptakan atmosfer hangat dan bersahaja.
Sinar matahari yang menyinari menjadi momen berharga untuk berdoa dan merenung secara spiritual. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an mendalamkan pemahaman kita akan kebijaksanaan Allah, dan rasa syukur dalam hati terpancar atas segala anugerah-Nya.
Renungan tentang kehidupan dan peran kita di dunia ini menjadi motivasi untuk memenuhi hati dengan cinta kasih dan kebaikan. Waktu zikir dan doa menjadi sarana untuk memohon ampunan dan petunjuk-Nya.
Di tengah hari yang penuh berkah, mari alokasikan waktu untuk memberikan bantuan kepada sesama. Berbagi kebaikan kepada yang membutuhkan menjadi wujud nyata dari cinta kasih, sejalan dengan ajaran agama yang kita anut.
Menjelang matahari tenggelam, kita tundukkan kepala dalam sujud. Dalam doa yang tulus, kita memohon ampunan, petunjuk, dan keberkahan dari Allah. Semoga setiap langkah yang diambil hari ini menjadi bentuk ibadah yang sungguh-sungguh mencapai hati-Nya, sehingga kita dapat merasakan keberkahan dan kedamaian dalam setiap perjalanan spiritual kita.